HARIANBANTEN.COM – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menegaskan sikap atau pernyataan yang berbau rasisme atau SARA tidak boleh ada di Indonesia.
Pasalnya, Indonesia adalah bangsa yang dibangun atas dasar keberagaman ras, suku, budaya, dan agama.
Menag Yaqut memberikan respons terhadap pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Arya Wedakarna.
Pernyataan Menag ini muncul sebagai tanggapan atas video yang beredar luas di media sosial.
Baca Juga:
Bukan Sudaryono, Ini Alasan Gerindra Usung Ahmad Luthfi Jadi Calon Gubernur pada Pilkada Jateng 2024
Mark Up Harga Beras Impor Picu Kenaikan Harga Pangan, Aparat Penegak Hukum Diminta Bertindak Cepat
Di mana Arya Wedakarna terlihat berbicara dengan nada tinggi dalam sebuah rapat bersama Kanwil Bea Cukai.
Baca artikel lainnya di sini : Sandiaga Uno Tawarkan Peluang Investasi Strategis kepada kepada Tim Kewirausahaan Uni Emirat Arab
Arya dalam video tersebut meminta agar petugas frontliner sebaiknya merupakan putra dan putri daerah.
Tanpa menggunakan penutup kepala atau hijab yang biasa dipakai wanita muslimah.
Baca Juga:
Terkait Isu Pemangkasan Anggaran Makan Bergizi Gratis, Begini Tanggapan Gibran Rakabuming Raka
Banten Media Center Dukung Pilkada 2024 untuk Menangkan Pilkada di Provinsi Banten Lewat Publikasi
Daftar 14 Nama Cagub Cawagub yang Diputuskan Partai Gerindra Maju pada Pilkada 2024, Super Lengkap
“Yang berbau rasisme itu gak boleh ada di Indonesia ini. Indonesia ini berdiri karena semua ras, semua golongan.”
Lihat juga konten video, di sini: Presiden Jokowi Makan Malam Ditemani Menhan Prabowo Subianto di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat
“Semua perbedaan yang kita miliki ini justru yang memerdekakan kita, yang menjaga negara kita,” ujar Menag dikutip pada Sabtu (6/1/2024).
Menag Yaqut menyerukan kepada Arya Wedakarna untuk memahami sejarah Indonesia.
Baca Juga:
Polda Lampung Tangani Kasus Penembakan yang Dilakukan Anggota DPRD Lampung Terhadap Warga
Pemilihan Kepala Daerah Banten 2024, 7 Parpol Usung Pasangan Andra Soni – Dimyati Natakusumah
“Kalau ada orang apalagi anggota DPD kemudian berlaku rasial, saya kira dia harus ngerti lagi, harus belajar lagi soal Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Kemenag) I Nengah Duija mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan menjaga kerukunan di Indonesia, terutama menjelang tahun politik.
“Kami harapkan supaya menjelang tahun politik ini kita membangun hubungan, saling menghormati.”
“Jadi saya kira semua agama memiliki persepsi yang sama, kita ingin hidup dalam satu bingkai negara Republik Indonesia yang rukun,” jelas Duija.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.